Sabtu, 24 November 2012

analysis S.W.O.T in my life


*Analysis S.W.O.T in my life
  • Strength(kekuatan),
  • Weakness(kelemahan),
  • Opportunity(kesempatan), dan
  • Threat(ancaman)

 *Analysis swot dari diri saya

A. Strength
  • support
  • senang dengan tantangan
  • suka dengan strategi
  • peduli dengan teman yang mendapat kesusahan
  • hidup dengan tertata
B. Weakness
  • mudah putus asa
  • mudah bingung
  • kurang dalam menerima hal baru 
  • sangat mudah mengantuk
C. Opportunity
  • teman yang memiiki sepemikiran
  • saling share ilmu baru dengan teman
  • teman membantu dalam mengerjakan tugas yang agak rumit
  • semangat dan solidaritas dari teman 
D.Threat
  •  karena putu asa jadi sulit untuk menerima materi yang lain
  • kurang konsen karena kelelahan dan mengantuk
  • kurang percaya diri yang dapat mengganggu hasil
    kinerja 
*Hubungan S.W.O.T
semuanya memiliki keterkaitan karena dalam sebuah hidup slalu memiliki keseimbangan

KSI pertemuan 9 project management



 Project Management

Project adalah sekumpulan aktifitas yang memiliki awal dan akhir yang jelas dan biasanya dibatasi oleh waktu

mengelola proyek

  • proses
  • alat
  • tehnik 
 
Proyek merupakan pekerjaan yang unik ( tidak sama dengan yang lain ), sekali saja, dan didesain untuk menyelesaikan tujuan – tujuan tertentu dalam jangka waktu yang telah ditentukan

Ada 4 hal yang diperlukan dalam sebuah proyek :
  • Hasil Akhir
  • Tujuan
  • Tugas
  • Batasan

Ada 5 langkah dalam manajemen proyek:
1.Initialisasi
  • dalam manajemen proyek, kita harus mengetahui / mengenali masalah yang akan dihadapi, tujuan, sumber daya, dan studi kelayakan
2.Perencaan
  • Mengetahui proses dan langkah – langkah yang akan diambil
  • Mengetahui Critical Path
    Critical Path merupakan jalur yang mendefinisikan satu langkah dengan langkah yang lain
    Critical Path Method ( CPM ) adalah diagram Critical Path yang menunjukkan hubungan antar aktifitas dalam suatu proyek
  • Estimasi waktu dan sumber daya yang dibutuhkan
  • Menulis perencaan proyek yang detil
3.Pelaksanaan
  • Menjalankan setiap sumber daya untuk melaksanakan tugas masing – masing yang spesifik
  • Menambah sumber daya jika diperlukan
  • Melaksanakan pekerjaan proyek
4.Controlling
  • Membandingkan proses dengan rencana yang telah direncanakan
  • Membuat laporan
  • Adanya intervensi jika diperlukan
  • Melaksanakan kontrol obligasi
5.Closing
  • Install semua hal yang dibutuhkan
  • Menyelesaikan semua janji
  • Pertemuan dengan stakeholder
  • Melepas Sumber daya proyek
  • Dokumentasi
  • Laporan akhir

Tetapi dalam manajemen proyek pasti terdapat rintangan, ada contoh kasus yaitu pada tahun 2003, dari 1500 projek manager yang diwawancarai meyatakan :
  • 84 % projek gagal mencapai target karena jadwal, budget dan scope
  • 45 % gagal menyelesaikan projek tepat pada waktunya
  • 54 % gagal dalam menjalankan projek
Ada beberapa alasan project tersebut gagal :
  • Kegagalan teknikal
    Pada saat menjalankan proyek, kemampuan tiap personil tidak sesuai dengan harapan
  • Kegagalan Data
    Kesalahan desain data, atau kesalahan dalam memproses data
  • Kegagalan User
    User tidak dapat menggunakan proyek yang telah jadi, hal tersebut bisa terjadi karena tidak adanya petunjuk
  • Kegagalan Organisasional
    Proyek tidak memenuhi kebutuhan perusahaan
  • Kegagalan dalam lingkungan bisnis
    Pada saat ini banyak sekali persaingan dalam bisnis, hal tersebut bisa menyebabkan sebuah kegagal karena kalah dalam persaingan

Ada 3 elemen utama dalam manajemen proyek :
  • Waktu
  • Biaya
  • Kualitas

Contoh : bagaimana kita dalam menjalankan sebuah proyek membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama dengan biaya yang dikeluarkan sedikit mungkin, namun menghasilkan kualitas yang tinggi yang sesuai dengan harapan yang diminta

Proses manajemen proyek
  • Estimasi
    menghitung waktu, uang, tidak menutup kemungkinan juga estimasi personil, selain itu juga sumber daya yang dibutuhkan
Cara perhitungan estimasi :
Elapsed Time = Effort Time = 100 / Avaliblelity % x 100 / Work Rate %
COCOMO ( Constructive Cost Model ) → merupakan cara perhitungan biaya untuk sebuah project dengan perhitungan jumlah baris kode program yang tertulis
Function Point Analysis → sebuah metode untuk estimasi waktu yang diperlukan untuk membangun sebuah sistem dengan menghitung jumlah fungsi & input dan output data, dan membandingkan dengan proyek yang telah selesai
Ada 5 kategori fungsi :
- jumlah jenis input external
- jumlah jenis output external
- jumlah file logikal internal
- jumlah interface file external
- external enquiry
  • Scheduling
    Ada beberapa hal yang diperhatikan dalam scheduling :
    - Penjadwalan
    - Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek
    - Biaya yang dibutuhkan
    - Berapa orang yang dibutuhkan untuk mengerjakan proyek
  • Monitoring and Controlling
    - Mengawasi untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai dengan rencana ketika proyek dimulai
    - Control dapat bertindak jika proyek tidak berjalan sesuai dengan rencana
PRINCE : merupakan metodologi manajemen proyek yang telah dibuat untuk sesuai dengan metodologi pembuatan system seperti SSADM ( Structured System Analysis & Design Method )
PRINCE menjelaskan 4 target utama proyek :
- memberi produk akhir yang sesuai
- menemukan kualitas yang spesifik
- untuk mempertahankan budget
- tepat waktu
ada beberapa rencana yang terdapat dalam PRINCE :
- Project Plan : Menampilkan aktifitas utama proyek, menyediakan jadwal dan mengetahui sumber daya yang diperlukan
- Stage Plan : Project Board melakukan review semua kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana dan mengambil tindakan jika diperlukan
- Detailed Plan : sebuah rencana yang detil mungkin tidak diperlukan ketika proyek sudah jatuh ke lapangan.
Selain itu juga ada 2 tipe perencanaan untuk menyelesaikan struktur perencaan :
- Individual work Plan : Menyediakan alokasi dari pekerjaan dari suatu proyek. Informasi didapatkan dari tugas yang telah dibuat dalam stage plan / detailed plan
- Exception Plan : exception plan berjalan ketika menerima laporan bahwa ada perilaku / tindakan yang tidak dapat terkontrol dalam stage plan
  • Dokumentasi
PERT ( Project Evaluation and Review Technique ) mengganti durasi aktifitas yang digunakan dalam Metode CPM menggunakan distribiusi statistik yang estimasi yang optimis, pesimis, dan durasi.


Jumat, 23 November 2012

ksi resume pertemuan 8



Developing Business / IT Solutions
Developing Business / IT Solutions
Sebelum membuat sebuah aplikasi , dilakukan beberapa pendekatan yaitu :
  1. Mengetahui Masalah
  2. Analisa masalah dan memformulakan solusi yang baik
Ada beberapa langkah – langkah dalam dalam membuat aplikasi :
  1. Mengetahui masalah / kesempatan yang ada
  2. Membuat dan mengevaluasi solusi alternative system
  3. Memilih solusi yang memenuhi kriteria yang ada
  4. Melakukan desain terhadap system yang telah dipilih
  5. Implementasi dan evaluasi dari solusi system
Ada beberapa alasan pengembangan sebuah sistem :
  1. Masalah dengan sistem yang lama
  2. Memanfaatkan kesempatan yang ada
  3. Meningkatkan kompetisi
  4. Meningkatkan efektifitas
  5. Pertumbuhan organisasi
Pada saat membuat aplikasi,setidaknya  aplikasi memiliki hubungan dengan aplikasi yang lain atau aplikasi dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak sia – sia setelah aplikasi dibuat.
Inisiatif untuk pengembangan sebuah system dapat muncul dari semua level organisasi, dan pengembangan tersebut dapat direncanakan maupun tidak direncanakan.
Selain itu, juga ada beberapa alasan untuk inisiatif dalam pengembangan projek system :
  1. Proteksi Infrastruktur
  2. Pengabungan
  3. Akuisisi
  4. Kebijakan Pemerintah
  5. Dll
Sistem Informasi sangat mendukung bisnis dalam mencapai tujuan akhir
Perencanaan Sistem Informasi  berfungsi untuk menerjemahkan tujuan strategic dan tujuan organisasi ke dalam sebuah inisiatif pengembangan system.
Pengarahan Tujuan Sistem Informasi dan tujuan yang bersifat organisasi bisa membuat sebuah usaha pengembangan system yang sukses.
Ada 2 Cara untuk membuat sebuah keuntungan yang kompetitif :
  1. Analisa yang kreatif
    Mencari cara pendekatan terhadap masalah dengan cara yang berbeda
  2. Analisa yang kritis
    Teliti dalam mempertanyakan hubungan antar elemen dalam sebuah sistem

Tujuan Performa dalam pembuatan sebuah sistem, yaitu :
  1. Kualitas
  2. Akurasi
  3. Format Kualitas
  4. Kecepatan dalam membuat hasil
Sistem Analis dan Desain -> Keseluruhan proses yang didesain dan diimplementasikan dalam sebuah organisasi oleh Sistem Informasi
Ada 2 Pendekatan yang umum terhadap Sistem Analis dan Desain :
  1. Object-Oriented analis dan desain
  2. System Development life cycle
Feasbility study merupakan pembelajaran pendahuluan dimana terdapat informasi penting untuk pengguna yang prospek, mempelajari resource yang dibutuhan, dan kelayakan sebuah projek
Ada beberapa macam jenis study kelayakan :
  1. Operational Feasibility
  2. Economic Feasibility
  3. Techincal Feasibility
  4. Human Factors Feasibility
  5. Legal / Political Feasibility
Operational Feasibility -> bagaimana sebuah sistem membantu prioritas bisnis dalam sebuah organisasi, memecahkan masalah yang ditemukan, bisa masuk ke dalam struktur organisasi.
Schedule Feasibility -> Bisa atau tidaknya pemecahan masalah dalam jangka waktu yang ada
Economic feasibility -> Menilai biaya yang bisa dihemat, pengurangan biaya untuk investasi, pembesaran laba dan pendapatan
Cost Versus Benefits, bagaimana kita mengeluarkan biaya yang kecil namun dapat menghasilkan keuntungan yang besar
Biaya dan keuntungan yang berwujud dapat memberikan kepastian yang tinggi dalam melakukan sebuah estimasi, sedangkan biaya dan keuntungan yang tidak berwujud akan mempersulit untuk melakukan estimasi
Technical Feasibility -> Menentukan apakah Hardware dan software yang akan digunakan oleh sistem bisa didapatkan dalam waktu yang dibutuhkan
Human Factors Feasibility -> Menilai support manajemen, menilai orang yang cocok untuk beberapa peran
Legal / Political Feasibility -> Tentang hak paten,Lisensi software, Larangan pemerintah, Perubahan struktur laporan.

Sistem Analis mempelajari tentang :
  1. Informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pengguna terakhir (konsumen )
  2. Aktifitas, Resource, dan produk dari informasi yang ada didalam sistem
  3. Informasi yang diperlukan dalam sistem untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh stakeholder dan pengguna
Dalam pembuatan sebuah sistem, End-user sangatlah penting karena end-user merupakan pengguna program.
Organizational Analys mempelajari yang ada di dalam sebuah organisasi seperti :
  1. Struktur manajemen
  2. Orang
  3. Aktifitas Bisnis
  4. Lingkungan sistem
  5. Informasi yang ada dalam sistem, seperti : Input dokumen, proses, output, storage, dan kontrol
Logical Analysis  -> Konstruksi dari logical model dari sebuah sistem, dimana logical model merupakan sebuah blueprint dari apa yang dilakukan oleh sistem
Sistem Design -> mengubah logical model sehingga menghasilkan blueprint yang akan dilakukan oleh sistem yang baru
Physical Design -> Bagaimana sebuah sistem akan mencapai sebuah tujuan
Prototyping merupakan uji coba dari sebuah sistem yang berfungsi untuk menemukan masalah – masalah yang terjadi dan dapat dilakukan pengembangan dalam sistem, dalam prototyping Analisa + Implementasi bisa dilakukan secara bersamaan.
User Interface Design -> fokus dalam support interaksi antara end-user dan aplikasi yang akan digunakan
Ada beberap hal yang perlu diperhatikan dalam Website organisasi :
  1. Ingat Customer -> Website yang sukses keseluruhannya isinya dibuat untuk customer, bukan untuk kesenangan vice-president
  2. Aestethic -> Desain web yang ringan dan warna yang membuat web mudah untuk dibaca
  3. Broadband Content -> Mengisi web dengan kontent yang bisa diakses oleh semua orang
  4. Easy to navigate -> Mudah untuk digunakan, seperti pindah halaman
Ada beberapa langkah dalam Implementasi  Sistem :
  1. Akuisisi Software dan Hardware
  2. Pembuatan Software
  3. Melakukan test pada program dan prosedur
  4. Konversi sumber data
  5. Konversi Alternatif
  6. Edukasi dan pelatihan kepada end-user dan spesialis yang akan menggunakan sistem yang telah dibuat


Kamis, 15 November 2012

tugas KSI : project management


 
1.       Project Integration Management
Tiang penyangga yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh seluruh knowledge area dalam Manajemen Proyek. Dengan melibatkan koordinasi seluruh knowledge area dalam project life cycle.
Dan juga merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh Manajer Proyek sebagai kunci koordinasi sdm, rencana dan pekerjaanpekerjaan yang harus dilakukan selama proyek berlangsung, serta pintu komunikasi antara proyek dengan top manajemen.

Manajer Proyek harus mampu mengintegrasikan seluruh knowledge area selama project life cycle berlangsung. Kebanyakan manajer proyek terlaku berfokus pada hal-hal yang detail tetapi melupakan “big picture” dari proyek yang sedang dikerjakan.

Knowledge areas dari Project Integration Management:
1. Project Scope Management.
2. Project Time Management.
3. Project Cost Management.
4. Project Quality Management.
5. Project Human Management.
6. Project Communication Management.
7. Project Risk Management.
8. Project Procurement Management.

A. Project Charter
Adalah dokumen formal yang menyatakan keberadaan sebuah proyek dan memberikan arahan akan tujuan dan manajemen proyek. Keberadaan project charter dapat digunakan untuk memberikan wewenang penggunaan sumber daya yang ada dalam sebuah organisasi dalam rangka menyelesaikan sebuah proyek.
a. Informasi yang terkandung dalam Project Charter
• Nama Proyek
• Masa berlaku proyek
• Nama Manajer Proyek beserta informasinya
• Ringakasan jadwal proyek
• Ringkasan budget proyek
• Gambaran singkat mengenai tujuan proyek, termasuk
• kebutuhan bisnis, dan justifikasi lainnya yang menyatakan
• pentingnya proyek dilaksanakan.
• Ringkasan pendekatan dalam manajemen proyek
• Tugas umum dari masing-masing anggota tim proyek
• Tanda tangan key project stakeholders
• Kolom komentar yang disediakan agar dapat diisi oleh stakeholder

B. Membangun Project Preliminary Scope
Adalah scope statement awal yang dibangun selama inisiasi proyek agar seluruh tim proyek dapat segera memulai diskusi pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan proyek sesuai dengan ruang lingkup proyek.
a. Informasi yang terkandung dalam Project Pleminary Scope
• Tujuan proyek 
• Deskripsi produk/servis 
• Kriteria produk yang akan diterima 
• Asumsi dan hambatan terhadap proyek 
• Struktur organisasi 
• Resiko
• Jadwal 
• Gambaran awal biaya
C. Membangun Project Management Plan
Adalah dokumen yang dapat digunakan untuk mengkoordinasikan semua dokumen perencanaan proyek. Tujuan utamanya adalah memberikan tuntunan dalam eksekusi proyek.
a. Elemen-elemen umumnya
• Gambaran Umum mengenai proyek
• Deskripsi bagaimana proyek diorganisir
• Manajemen dan proses teknis yang digunakan dalam proyek
• Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, jadwal dan informasi biaya proyek
D. Eksekusi Proyek
Adalah tahap melaksanakan pekerjaan yang telah digambarkan dalam project plan. Area aplikasi proyek sangat mempengaruhi eksekusi proyek, karena selama eksekusi proyek inilah produk dari proyek dihasilkan.
Keterampilan yang harus dimiliki untuk eksekusi Proyek:
• Kepemimpinan
• Komunikasi
• Politik
• Kemampuan menggunakan tools dan techniques
E. Kontrol Proyek
Output penting dari proses ini adalah rekomendasi tindakan korektif atau preventif. Korektif dalam rangka meningkatkan kinerja proyek, preventif dalam rangka mereduksi probabilitas konsekuensi negatif yang berkaitan dgn resiko proyek.
F. Penutupan Proyek
Hal yang harus dilakukan mengakhiri semua aktivitas dan menyampaikan hasil kerja proyek (tuntas/tidak) pada orang yang tepat.

2.   Project Scope Management
 Salah satu dari yang terpenting dan yang memiliki banyak aspek sulit dari manajemen proyek, adalah mendenifisikan ruang lingkup (scope) suatu proyek. Scope dapat juga diartikan sebagai semua pekerjaan yang dikembangkan dalam menghasilkan produk dari proyek dan proses yang digunakan untuk menbentuk kedemuanya (Schwalbe, 2006).Project Scope Management termasuk suatu proses yang dikembangakn untuk mendefinisikan dan mengontrol apa yang termasuk atau tidak yang termasuk dalam suatu proyek. Hal tersebut untuk memastikan tim proyek dan stakeholders memiliki perngertian yang sama mengenai produk apa yang dihasilkan dari proyek dan proses apa saja yang akan digunakan oleh tim proyek untuk menghasilkan produk tersebut, ada lima proses utama yang dikembangkan dalam project scope manajement yaitu :
 
A. Scope Planning
Scope Planning menjelaskan bagaimana suatu scope didefinisikan, diuji, dan diawasi serta bagaimana Work Breakdown Structure (WBS) akan dibuat. Scope Planning merupakan langkah awal dari scope manajement plan. Ukuran proyek,kompleksitas, kepentingan, dan faktor – faktor lain akan mempengaruhi seberapa banyak usaha yang dihabiskan pada scope planning.
Hasil utama dari scope planning adalah suatu scope management plan yang mempersiapkan suatu dokumen yang berisi deskripsi bagaimana tim akan mempersiapkan project scope statement, membuat WBS, memastikan penyelesaian dari proyek yang dikerjakan dan mengontrol perubahan pada scope proyek.

B. Scope Definition
Langkah selanjutnya adalah menentukan lebih lanjut pekerjaan yang dibutuhkan untuk proyek. Scope definition yang bagus sangat penting untuk kesuksesan proyek karena sangat membantu meningkatkan akurasi dari waktu, biaya, dan sumber yang digunakan, serta menegaskan suatu baseline untuk memastikan kemampuan dan mengontrol proyek dan juga membantu dalam memperjelaskan komunikasi dalam tanggung jawab kerja. Hasil utama dari scope definition adalah project scope statement. 

C. Create WBS
Setelah menyelesaikan proses scope palnning dan definition, langkah selanjutnya dalam project management adalah membuat suatu work breakdown structure (WBS). WBS adalah pengelompokan pekerjaan sulit dalam suatu proyek yang menentukan total scope dari proyek. Karena banyak proyek melibatkan banyak orang dan banyak perbedaan, ini sangat penting untuk menyusun dan memutuskan pekerjaan kedalam bagian logika dan didasari pada bagaimana pekerjaan akan dapat ditingkatkan. WBS merupakan dokumen pondasi pada project manajement karena menyediakan dasar untuk perencanaan dan pengaturan jadwal proyek, biaya, sumber, dan perubahan.
WBS sering digambarkan sebagai suatu task-oriental family tree dari aktivitas, sama dengan suatu bagan organisasi, suatu tim proyek sering menyusun WBS untuk produk
proyek, fase proyek, atau menggunakan project management process group. Banyak orang suka membuat WBS dalam bagan untuk membantu membayangkan proyek dan semua bagian utama dari proyek tersebut.

D. Scope Vertifications
Melibatkan persetujuan formal dari project scope yang diselesaikan oleh stakeholders. Persetujaun ini sering dicapai dengan melakukan penyelidikan pada pelangaran. Untuk menerima persetujuan formal dari project scope, tim proyek harus membuat dokumentasi yang jelas dari produk proyek dan prosedur untuk menevaluasi jika proyek sudah diselesaikan dengan benar dan menimbulkan kepuasan. Untuk mengurangi perubahan scope, sangat perlu dilakukan pekerjaan yang dapat memastikan project scope. 

E. Scope Control
Scope Contro melibatkan peraturan perubahan untuk project scope. Pengguna sering tidak yakin bagaimana mengingkan tampilan untuk dilihat atau fungsi apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan performa bisnisnya. Pengembang tidak yakin bagaimana mengartikan user requirement, dan mereka juga memilki keterkaitan dengan teknologi yang terus berubah.
Tujuan dari scope control adalah mempengaruhi factor yang menyebabkan perubahan scope, menyakinkan perubahan yang diproses berdasarkan pada prosedur yang dikembangkan sebagai bagian dari mengintegrasikan perubahan control, dan mengatur perubahan ketika perubahan ini terjadi. Scope control termasuk mengidentifikasikan, mengevaluasi, dan mengimplementasikan perubahan dari project scope sebagai progress dari proyek.


3. Project Time Manajement 
Project time management dapat diartikan secara sederhana, melibatkan proses yang dibutuhkan untuk memastikan waktu penyelesaian dari proyek. Bagaimanapun, mencapai waktu penyelesaian suatu proyek tidak mudah. Ada enam proses utama yang dilibatkan dalam project time management yait
 1. Activity Definition
Activity definition melibatkan pengidentifikasikan aktivitas secara lebih rinci yang mana harus dilakukan oleh anggota tim proyek dan stakeholder untuk membuat suatu proyek.
Tujuan utama dari proses activity definition adalah untuk memastikan bahwa tim proyek sudah benar – benar mengerti semua tugas yang harus mereka lakukan sebagai bagian dari project scope sehingga mereka dapat memulai penjadwalan kerja. Suatu aktivitas atau tugas adalah suatu elemen yang biasanya dapat diliat pada WBS yang disertai dengan durasi waktu, biaya dan resource yang digunakan.

 2. Activity Sequencing
Setelah membuat aktivitas proyek, langkah selanjutnya dalan project time managemen adalah activity sequencing. Activity sequencing melibatkan pengematan kembali pada daftar aktivitas dan atribut, project scope management, daftar milestone, dan perubahan yang disetujui untuk menetukan hubungan antara aktivitas. Activity sequencing juga melibatkan evaluasi untuk dependensi dan perbedaan tipe dependensi.
• Dependencies
Suatu dependensi atau hubungan terhubung pada urutan dari aktivitas proyek atau tugas. Ada tiga dasar alasan untuk membuat dependensi pada aktivitas proyek :
Ø Mandatory dependencies 
Merupakan turunan secara natural pada pekerjaan yang dilakukan pada suatu proyek.

Ø Discretionary dependencies 
Ditentukan oleh tim proyek.
Ø External dependencies 
Melibatkan hubungan antara proyek dan bukan aktivitas proyek.
Ø Network diagram 
Adalah teknik yang digunakan untuk menunjukan urutan aktivitas.

3. Activity Resource Estimating
Sebelum mengestimasi durasi untuk setiap aktivitas, harus dimiliki suatu ide yang baik untuk kuantitas dan tipe dari resource (orang, peralatan, dan material) yang akan ditentukan setiap aktivitas. Secara alami proyek dan organisasi akan mempengaruhi perkiraan resource. Sangat penting untuk menentukan resource apa yang peril, termasuk orang yang memiliki pengalaman dan kemampuan dalam proyek yang sama dan dengan organisasi yang memiliki performa proyek.

4. Activity Duration Estimating
Bekerja dengan stakeholder untuk menetapkan aktivitas, menentukan dependensinya, dan mengestimasi resource-nya, proses selanjutnya dalam project time management adalah mengestimasi durasi dari aktivitas. Penting untuk diingat bahwa durasi termasuk jumlah dari waktu kerja pada aktivitas plus waktu yang dilewatkan.

5. Schedule Development
Schedule Development menggunakan hasil dari semua proses project time management yang sebelumnya untuk menentukan awal dari akhir dari proyek. Sering ada beberapa iterasi dari semua proses project time management sebelum suatu jadwal proyek diselesaikan. Tujuan akhir dari schedule development adalah untuk membuat suatu jadwal proyek yang realistis yang menyediakan suatu dasar untuk memantau berjalannya proyek untuk dimensi waktu proyek. Hasil utama dari proses ini adalah jadwal proyek, model data kadwal, suatu baswline jadwal, perubahan yang diinginkan, da perubahan untuk kebutuhan resource. Atribut aktivitas, kalender proyek, dan perencanaan manajemen proyek.
 
6. Schedule Control
Prose akhir dari project time management adalah schedule control. Seperti scope control, schedule control adalah suatu bagian dari proses pengendalian perubahan. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengetahui status dari jadwal proyek, faktor yang depengaruhi karena perubahan jadwal,menentukan jadwal yang berubah, dan mengatur perubahan ketika perubahan itu terjadi.

4.Project Human Resource Management

Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Manajemen sumber daya manusia juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

1.2 Keys to Managing People dan Motivasi

1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection

a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.

b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.

c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.

2. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation

Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.

3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection

kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.

4. Promosi, Pemindahan dan Pemisahan

a. Promosi adalah sebuah jenis transfer yang meliputi penugasan kembali seorang pegawai pada sebuah posisi yang kemungkinan besar diberikan pembayaran yang lebih tinggi dan tanggung jawab, hak dan kesempatan yang lebih besar. Demosi, kadang-kadang disebut transfer ke bawah, adalah sebuah jenis transfer meliputi pemotongan pembayaran, hak dan kesempatan.

b. Pemisahan, disebut juga pemberhentian, bahkan sering disebut downsizing, adalah perpindahan sementara atau tidak definitif seorang pegawai dari daftar gaji. Umumnya adalah untuk mengurangi kelebihan beban biaya tenaga kerja dan permasalahan keuangan perusahaan semakin serius.

c. Terminasi adalah tindakan manajemen berupa pemisahan pegawai dari organisasi karena melanggar aturan organisasi atau karena tidak menunjukkan kinerja yang cukup.

d. Pemberhentian sukarela adalah pemisahan pegawai dari organisasi atas inisiatif organisasi atau kemauan pegawai sendiri.

e. Pengunduran diri adalah pemisahan pegawai yang telah menyelesaikan masa kerja maksimalnya dari organisasi atau umumnya di kenal dengan istilah pensiun.
Motivasi berasal dari motive atau dengan prakata bahasa latinnya, yaitu movere yang berarti “mengerahkan”. Seperti yang dikatakan Liang Gie dalam bukunya Martoyo (2000) motive atau dorongan adalah suatu dorongan yang menjadi pangkal seseorang melakukan sesuatu atau berkerja. Seseorang yang sangat termotivasi, yaitu orang yang melaksanakan upaya substansial guna menunjang tujuan-tujuan produksi kesatuan kerjanya, dan organisasi dimana ia berkerja. Seseorang yang tidak termotivasi, hanya memberikan upaya minimum dalam hal berkerja. Konsep motivasi, merupakan sebuah konsep penting studi tentang kinerja individual. Dengan demikian motivasi atau motivation berarti pemberian motiv, penimbulan motiv atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Dapat juga dikatakan bahwa motivation adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu (Martoyo 2000). Motivasi atau dorongan kepada karyawan untuk bersedia berkerja bersama demi tercapainya tujuan bersama ini terdapat dua macam, yaitu :

a. Motivasi finansial : yaitu dorongan yang dilakukan dengan memberikan imbalan finansial kepada karyawan . Imbalan tersebut sering disebut insentif.

b. Motivasi nonfinansial : yaitu dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk finansial/uang, akan tetapi berupa hal-hal seperti pujian, penghargaan, pendekatan manusia dan lain sebagainya (Gitosudarmo dan Mulyono, 1999).

1.       1.3 Maslow’s Hierarchy of needs

Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri). Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan. 
- Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah 
- sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas.



Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal. Teori kebutuhan Maslow telah menerima pengakuan luas di antara manajer pelaksana karena teori ini logis secara intuitif. Namun, penelitian tidak memperkuat teori ini dan Maslow tidak memberikan bukti empiris dan beberapa penelitian yang berusaha mengesahkan teori ini tidak menemukan pendukung yang kuat. 

1.4 Herzberg’s Motivational and Hygiene Factors

Frederick Herzberg Irving (17 April 1923 - 19 Januari 2000) lahir di Massachusetts adalah seorang Amerika psikolog yang menjadi salah satu nama yang paling berpengaruh dalam manajemen bisnis. Ia paling terkenal untuk memperkenalkan pengayaan pekerjaan dan teori Motivator-Hygiene .
Menurut Herzberg, orang tidak puas dengan kepuasan yang lebih rendah-order kebutuhan di tempat kerja, misalnya, yang terkait dengan gaji minimum tingkat atau kondisi kerja yang aman dan menyenangkan.Sebaliknya, individu mencari kepuasan yang lebih tinggi tingkat kebutuhan psikologis yang berkaitan dengan prestasi, pengakuan, tanggung jawab, kemajuan, dan sifat dari pekerjaan itu sendiri. Namun, Herzberg menambahkan dimensi baru terhadap teori ini dengan mengusulkan model dua faktor motivasi, didasarkan pada pemikiran bahwa kehadiran satu set karakteristik pekerjaan atau insentif mengarah pada kepuasan pekerja di tempat kerja, sementara yang lain dan terpisah set karakteristik pekerjaan menyebabkan ketidakpuasan di tempat kerja. Teori ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan sikap kerja dan produktivitas, administrator harus mengenali dan menghadiri kedua set karakteristik dan tidak menganggap bahwa peningkatan dalam kepuasan menyebabkan penurunan ketidakpuasan unpleasurable. 

1.5 McClelland’s Acquired-Needs Theory

David McClelland mengusulkan bahwa kebutuhan khusus individu diperoleh dari waktu ke waktu dan dibentuk oleh pengalaman hidup seseorang. Sebagian besar kebutuhan ini dapat digolongkan sebagai baik prestasi, afiliasi, atau kekuasaan. Motivasi seseorang dan efektivitas dalam fungsi pekerjaan tertentu dipengaruhi oleh tiga kebutuhan. Teori McClelland kadang-kadang disebut sebagai teori membutuhkan tiga atau sebagai teori kebutuhan yang dipelajari. 

Achievement Prestasi 

Orang dengan kebutuhan tinggi untuk berprestasi (nach) berusaha untuk unggul dan dengan demikian cenderung menghindari situasi baik berisiko rendah dan berisiko tinggi. Berprestasi menghindari situasi berisiko rendah karena keberhasilan mudah dicapai bukanlah pencapaian yang asli. Dalam proyek-proyek berisiko tinggi, berprestasi melihat hasilnya sebagai salah satu kebetulan daripada upaya sendiri. Nach individu tinggi lebih memilih pekerjaan yang memiliki probabilitas keberhasilan sedang, idealnya peluang 50%. Berprestasi membutuhkan umpan balik secara teratur untuk memantau kemajuan prestasi mereka. Mereka lebih baik bekerja sendiri atau dengan berprestasi tinggi lainnya.
1.11 Organizational Planning, Work Definition and AssigmentMelibatkan identifikasi dan dokumentasi peran proyek,tanggung jawab,dan pelaporan hubungan.
Power Kekuasaan 

Perlu seseorang untuk daya (nPow) dapat menjadi salah satu dari dua jenis - pribadi dan kelembagaan. Mereka yang membutuhkan kekuatan pribadi ingin mengarahkan orang lain, dan kebutuhan ini sering dianggap sebagai tidak diinginkan.Orang yang membutuhkan daya institusional (juga dikenal sebagai kekuatan sosial) ingin mengatur usaha orang lain untuk memajukan tujuan organisasi. Manajer dengan kebutuhan tinggi untuk daya kelembagaan cenderung lebih efektif dibandingkan dengan kebutuhan tinggi untuk kekuatan pribadi. 

Thematic Apperception Test Tematik Uji Apperception 

McClelland digunakan Test Thematic Apperception (TAT) sebagai alat untuk mengukur kebutuhan individual orang yang berbeda. TAT adalah tes imajinasi yang menyajikan subjek dengan serangkaian gambar ambigu, dan subjek diminta untuk mengembangkan cerita spontan untuk setiap gambar.Asumsinya adalah bahwa subjek akan memproyeksikan kebutuhan sendiri ke dalam cerita. 
Psikolog telah mengembangkan teknik scoring cukup handal untuk Test Thematic Apperception. Tes ini menentukan skor individu untuk setiap kebutuhan prestasi, afiliasi, dan kekuasaan. Skor ini dapat digunakan untuk menunjukkan jenis pekerjaan untuk mana orang tersebut mungkin cocok. 

Implications for Management Implikasi bagi Manajemen 

Orang dengan kebutuhan yang berbeda termotivasi berbeda. 

• Kebutuhan tinggi untuk berprestasi - berprestasi tinggi harus diberikan dengan tujuan proyek yang menantang terjangkau. Mereka harus memberikan umpan balik sering.Sementara uang bukanlah suatu motivator yang penting, adalah bentuk umpan balik yang efektif. 

• . Kebutuhan afiliasi yang tinggi - Karyawan dengan afiliasi tinggi perlu melakukan yang terbaik dalam lingkungan koperasi. 

• Tinggi perlu untuk kekuasaan - Manajemen harus menyediakan pencari kekuasaan kesempatan untuk mengelola orang lain. 

1.6 McGregor’s Theory X and Theory Y

Teori X dan Teori Y gabungan
Teori X dan Teori Y adalah teori-teori motivasi manusia diciptakan dan dikembangkan oleh Douglas McGregor di MIT Sloan School of Management pada tahun 1960 yang telah digunakan dalam manajemen sumber daya manusia , perilaku organisasi , komunikasi organisasi dan pengembangan organisasi . They describe two contrasting models of workforce motivation. Mereka menggambarkan dua model kontras motivasi tenaga kerja.Untuk McGregor, Teori X dan Y tidak ujung yang berbeda dari kontinum yang sama. Rather they are two different continua in themselves. Melainkan mereka adalah dua continua yang berbeda dalam diri mereka. Thus, if managers need to apply Theory Y principles, that does not preclude them from being a part of Theory X & Y. Jadi, jika manajer perlu menerapkan prinsip-prinsip Teori Y, yang tidak menghalangi mereka dari menjadi bagian dari Teori X & Y.

1.7 Thamhain and Willemon’s Ways to Have Influence on Projects

1.Authority : Hak hirarki sah untuk masalah perintah.
2.Tugas : Kemampuan manajer proyek dianggap untuk mempengaruhi tugas seorang pekerja.
3.Anggaran : Kemampuan manajer proyek untuk otorisasi penggunaan lain dana discretionary.
4.Promosi : Kemampuan untuk meningkatkan posisi pekerja.
5.Uang : Kemampuan untuk kenaikan gaji pekerja dan keuntungan.
6.Hukuman : Kemampuan manajer proyek menyebabkan hukuman.
7.Tantangan Kerja : Kemampuan untuk menetapkan pekerjaan yang mengkapitalisasi pada kenikmatan seorang pekerja melakukan tugas tertentu.
8.Keahlian : Manajer proyek menganggap pengetahuan khusus orang lain dianggap penting.
9.Persahabatan : Kemampuan untuk membangun hubungan pribadi yang ramah antara manajer proyek,dll.

1.8 Cara mempengaruhi yang dapat membantu dan memperburuk proyek

* Proyek lebih mungkin untuk berhasil ketika manajer proyek mempengaruhi orang menggunakan : Keahlian dan tantangan pekerjaan.
* Proyek lebih mungkin untuk gagal ketika manajer proyek terlalu bergantung pada : Kewenangan,Uang, dan Hukuman.

1.9 Improving Effectiveness-Covey’s 7 Habits

7 kebiasaan Covey's untuk meningkatkan efektifitas proyek :
- Jadilah proaktif
- Mulailah dengan akhir dalam pikiran
- Masukan hal pertama yang pertama
- Pikirkan menang / menang
- Carilah pertama untuk memahami, maka harus dipahami
- bersinergi
- Mengasah melihat

1.10 Meperbaiki hubungan antara Users dan Developers

Hubungan apapun tidak pernah mudah dijalani, selalu butuh usaha dan pengertian. Ketika hubungan tersebut tidak berjalan dengan baik, akan sulit untuk mengetahui apa yang salah dan bagaimana memperbaikinya.
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki hubungan yang sedang dijalankan. Namun sebelumnya, Anda harus menyadari apakah hubungan tersebut pantas untuk diperbaiki atau tidak. 


Output meliputi : -Bagan organisasi proyek
-Rencana manajemen staffing
-Matriks tugas tanggung jawab
-Resource histogram

Work definition and assigment process
 
 
1.12 Staff Acquisition, Resource Loading and Leveling, and Team Development

> Mendapatkan orang yang memenuhi syarat untuk tim sangat penting.
> Manajer proyek adalah orang cerdas di tim yang telah melakukan pekerjaan yang buruk merekrut.
> Rencana staffing dan prosedur perekrutan yang baik adalah penting seperti insentif untuk merekrut dan retensi.

 

(Team Development)

1.13 Meyers’Briggs Type Indicator (MBTI)

Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah tes kepribadian menggunakan empat karakteristik dan mengklasifikasikan individu ke dalam salah satu dari 16 tipe kepribadian. Berdasarkan jawaban yang diberikan dalam tes tersebut, individu diklasifikasikan ke dalam karakteristik ekstraver atau introver, [sensitif] atau intuitif, pemikir atau perasa, dan memahami atau menilai. Instrumen ini adalah instrumen penilai kepribadian yang paling sering digunakan. MBTI telah dipraktikkan secara luas di perusahaan-perusahaan global seperti Apple Computers, AT&T, Citgroup, GE, 3M Co., dan berbagai rumah sakit, institusi pendidikan, dan angkatan bersenjata AS. MBTI bersandar pada empat dimensi utama yang saling berlawanan (dikotomis). Walaupun berlawanan sebetulnya kita memiliki semuanya, hanya saja kita lebih cenderung / nyaman pada salah satu arah tertentu. Masing-masing ada sisi positifnya tapi ada pula sisi negatifnya. Nah, seperti itu pula dalam skala kecenderungan MBTI. Berikut empat skala kecenderungan MBTI:
1. Extrovert (E) vs. Introvert (I).
2. Sensing (S) vs. Intuition (N).
3. Thinking (T) vs. Feeling (F).
4. Judging (J) vs. Perceiving (P).
 

1. Project Communications Management (Manajemen Komunikasi)

2.1 Pentingnya Komunikasi yang baik
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Selain itu dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi yang baik sangat penting untuk berinteraksi antar personal maupun antar masyarakat agar terjadi keserasian dan mencegah konflik dalam lingkungan masyarakat.Dalam hubungan bilateral antar negara diperlukan juga komunikasi yang baik agar hubungan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar.
A. Proses Project Communications Management
Langkah berikutnya adalah merencanakan manajemen komunikasi proyek. Manajemen komunikasi proyek dibutuhkan untuk menyosialisasikan kebijakan-kebijakan proyek, hasil-hasil kerja proyek, dan mengkomunikasikan rencana berikutnya. Berikut ini langkah-langkah praktisnya :
1. Buat web untuk komunikasi proyek (buat sederhana saja, pake blog wordpress)
2. Buat template-template yang diperlukan untuk komunikasi proyek, misalnya : template berita acara rapat, template untuk undangan, template untuk progress report, dll.
3. Buat rencana komunikasi, misalnya : cara melakukan rapat, cara melaporkan perkembangan proyek, dll.
4. Melaksanakan rencana komunikasi sesuai dengan yang direncanakan.
5. Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan komunikasi proyek.
B. Rencana komunikasi
Perencanaan komunikasi atau communication plan yang terdapat pada proyek Magna Building ini dibagi menjadi dua yaitu secara internal dan eksternal. Untuk komunikasi eksternal dilakukan kepada stakeholder pada proyek ini antara lain komunikasi kepada owner, subkontraktor, supplier, serta pihak terkait lainnya seperti penduduk sekitar lokasi proyek. Bentuk komunikasi eksternal yang digunakan antara lain adalah rapat, laporan, memo, dan lain-lain. Untuk komunikasi internal dilakukan kepada anggota yang terdapat dalam organisasi proyek.Bentuk komunikasi internal dibagi menjadi tiga, yang pertama adalah formal atau tidak formalnya komunikasi. Untuk komunikasi formal dilakukan melalui rapat dan laporan, sedangkan untuk komunikasi yang tidak formal dilakukan dengan memo serta media telekomunikasi elektronik seperti handphone (telepon genggam) dan email (surat elektronik). Bentuk komunikasi internal yang kedua adalah tertulis atau tidak tertulisnya komunikasi. Untuk komunikasi tertulis dapat berupa memo atau surat pemberitahuan, sedangkan untuk komunikasi tidak tertulis adalah bentuk komunikasi yang langsung dilakukan kepada pihak terkait (tatap muka) tanpa pemberitahuan sebelumnya. Dan bentuk komunikasi internal yang ketiga adalah komunikasi dilakukan secara vertikal atau horizontal. Untuk komunikasi vertikal merupakan instruksi seperti komunikasi project manager (PM) kepada site manager (SM), sedangkan untuk komunikasi horizontal merupakan koordinasi seperti komunikasi quality control (QC) dengan safety officer.
C. Isi rencana Communications Management
  Informasi yang terkandung dalam Rencana Manajemen Komunikasi (Communication     
  Management   Plan ), antar lain :
  > Kebutuhan-kebutuhan komunikasi stakeholders
  > Informasi yang akan dikomunikasikan, termasuk formatnya, isinya dan level detailnya
  > Orang yang bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang dimaksud
  > Orang yang harus menerima informasi yang dimaksud
  > Frekuensi/jadwal untuk menghasilkan informasi,misalkan mingguan, tiap tanggal 1, dst
  > Metoda untuk mendapatkan informasi, seperti memo, email, telepon, dsb
  > Metoda untuk memperbaharui rencana manajemen komunikasi sejalan dengan kemajuan dan 
     pembangunan proyek
  > Metoda untuk menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan di level bawah
   D. Distribusi Informasi
  > Dilakukan mengingat pentingnya mendapatkan informasi proyek bagi orang yang tepat, pada 
      waktu yang tepat dengan format yang padat informasi
   > Manajer proyek dan tim proyek harus dapat memutuskan cara terbaik untuk mendistribusikan 
       informasi proyek
Isu penting dalam Distribusi Informasi:
    > Penggunaan teknologi
    > Cara formal atau informal
    > Penanganan informasi yang sangat penting agar dapat didistribusikan dengan efektif dan tepat    
        waktu
    > Memilih media yang cocok untuk berkomunikasi 
  
     E. Pelaporan Performance

Informasi yang terkandung didalamnya, antara lain :

> Status reports, yang berisi tentang sejauh mana proyek sudah berjalan dalam kerangka ruang lingkup, waktu dan biaya. (Sudah berapa biaya yang digunakan, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah aktivitas, apakah pekerjaan sudah dilaksana sesuai rencana,dsb)
> Progres reports menggambarkan sejauh mana tim proyek sudah menyelesaikan pekerjaannya. Biasanya berupa laporan rutin
> Peramalan, berisi gambaran kecenderungan proyek akan berhasil atau tidak berdasarkan apa yang sudah dikerjakan sampai titik tertentu ketika proyek sudah berjalan ( Ingat EVM! )
 


F. Administrative Closure

Proyek atau fase, setelah baik mencapai tujuan atau sedang dihentikan untuk
alasan lain, membutuhkan penutupan. Penutupan Administrasi terdiri dari verifikasi dan mendokumentasikan hasil proyek untuk meresmikan penerimaan produk dari proyek oleh
sponsor, klien, atau pelanggan. Ini mencakup pengumpulan catatan proyek, memastikan bahwa mereka mencerminkan spesifikasi final, analisis keberhasilan proyek dan efektivitas, dan pengarsipan informasi untuk penggunaan masa depan. Penutupan kegiatan administratif tidak harus ditunda sampai penyelesaian proyek. Setiap tahap dari proyek harus benar tertutup untuk memastikan bahwa penting dan informasi yang berguna tidak hilang.


G. Mode penanganan konflik

Bila anda telah melakukan identifikasi dan klasifikasi konflik yang terjadi serta efek yang ditimbulkan, maka anda harus memiliki langkah ataupun strategi untuk mengatasi konflik tersebut. Jika anda belum memiliki strategi, di bawah ini akan dibahas 5 pendekatan atau model penyelesaian konflik berdasarkan pendapat Dr. William Hendricks, yang dapat anda gunakan sesuai dengan kondisi konflik yang terjadi.



1. Model penyelesaian konflik dengan mempersatukan (Integrating)
Individu yang memilih model ini perlu melakukan tukar menukar informasi. Pada pendekatan ini diperlukan adanya keinginan untuk mengamati perbedaan dan mencari solusi yang dapat diterima oleh semua kelompok. Model penyelesaian konflik jenis ini secara tipikal diasosiasikan dengan pemecahan masalah, efektif bila isu konflik adalah kompleks.


    2. Model penyelesaian konflik dengan kerelaan untuk membantu (obliging)
    Penyelesaian konflik model obliging menempatkan nilai yang tinggi untuk orang lain sementara     
    dirinya sendiri dinilai rendah. Model ini dapat anda gunakan sebagai strategi yang sengaja  
    dimunculkan untuk mengangkat atau menghargai orang lain, agar mereka merasa lebih baik dan 
    senang terhadap isu konflik.
 
   3. Model penyelesaian konflik dengan mendominasi (dominating).
   Model dominating adalah lawan dari model obliging, penekanannya pada diri sendiri. Di mana  
   kewajiban bisa diabaikan oleh keinginan pribadi, model mendominasi ini meremehkan 
   kepentingan 
  orang lain. Model ini adalah strategi yang efektif bila suatu keputusan yang cepat dibutuhkan atau 
  jika persoalan tersebut kurang penting.
   4. Model penyelesaian konflik dengan menghindar (avoiding).
   Para penghindar tidak menempatkan suatu nilai pada diri sendiri ataupun orang lain. Model ini  
   adalah strategi menghindar dari persoalan. Penyelesaian konflik model ini memiliki aspek negatif 
   diantaranya menghindar dari tanggung jawab atau mengelak dari suatu isu.
   5. Model penyelesaian konflik dengan kompromis (compromising).
   Dalam model ini perhatian pada diri sendiri maupun orang lain berada dalam tingkatan yang 
   sedang. Hal ini adalah orientasi jalan tengah. Dalam model kompromi, setiap orang memiliki 
   sesuatu untuk diberikan dan siap menerima sesuatu.
H. Menjalankan rapat dan menggunakan e-mail secara efektif.
Rapat merupakan salah satu cara berkomunikasi dalam sebuah organisasi. Di sebuah perusahaan, rapat juga berfungsi untuk membantu para manajer dalam memantau kinerja operasional anak buahnya, atau dalam melakukan koordinasi dengan bawahan atau tim yang lain. Walaupun demikian penting, rapat juga kadang menjadi kegiatan yang menyita energi dan banyak waktu.
Efektivitas dan keberhasilan sebuah rapat, secara langsung dipengaruhi oleh kecermatan pemimpin rapat dan peserta rapatnya. Sering kali sebuah rapat tidak menghasilkan keputusan atau kesimpulan apa-apa. Rapat yang tidak menghasilkan keputusan, merupakan rapat yang tidak didukung dengan perencanaan yang baik. Lalu bagaimana caranya agar rapat dapat terselenggara secara efektif dan membuahkan hasil? Berikut ini adalah cara agar rapat dapat berjalan dengan efektif.
1. Tentukan apakah memang perlu diadakan rapat. Ini penting diketahui, karena sering kali beberapa permasalahan atau kordinasi dapat diselesaikan melalui diskusi singkat sambil lalu saja. Bila tidak ada yang sangat perlu dibahas, didiskusikan, atau dieavaluasi bersama-sama, maka sebaiknya tidak perlu mengadakan rapat.
2. Tetapkan tujuan atau target rapat. Ini perlu untuk membuat rapat berjalan pada koridornya.
3. Tentukan waktu rapat. Sesuaikan waktu rapat dengan agenda pembicaraan. Jangan sampai waktu rapat jadi berlama-lama sehingga memakan jatah waktu untuk mengerjakan yang lain.
4. Siapkan agenda atau daftar acara. Mintalah salah satu rekan kerja Anda untuk mempersiapkan daftar acara rapat secara tertulis. Dalam agenda itu cantumkan juga topik yang ingin dibahas dalam rapat, nama peserta yang hadir, waktu dan tempat lokasi rapat, dan hal-hal yang perlu di bawa oleh para peserta.
5. Mulai dan akhiri rapat tepat waktu. Ciptakan reputasi sebagai seseorang yang memulai dan mengakhiri rapat sesuai jadwal. Dengan demikian rekan kerja akan menaruh respek kepada Anda. Jika ada peserta rapat yang datang terlambat, peserta yang lain tidak perlu menunggu.
6. Minimalkan jumlah peserta yang hadir. Rapat akan lebih efektif jika menghadirkan peserta tidak lebih dari 6–7 orang. Hasil keputusan akan sulit dicapai bila peserta yang hadir terlalu banyak.
7. Catatlah jalannya rapat. Pastikan semua topik dibahas, dan arahkan rapat ke arah pengambilan keputusan. Tetaplah berada pada agenda yang telah disiapkan. Pastikan semuanya terkendali.
8. Peserta rapat mungkin memiliki pandangan yang berbeda mengenai sesuatu. Untuk dapat mengakomodasi kepentingan organisasi, galilah potensi semua peserta. Rapat akan timpang dan kurang sehat jika semua topik didominasi oleh satu-dua orang saja. Rapat harus dapat mengakomodasi suara semua peserta rapat.
9. Kelola konflik dengan bijak. Bila rapat cenderung diselingi perdebatan antarsesama rekan kerja, pertimbangkanlah untuk mengundang seorang yang
bisa bersikap netral untuk jadi penengah dalam rapat tersebut.
10. Take a break. Kerumitan agenda rapat membuat peserta jenuh atau otak mereka jadi lelah. Izinkan peserta untuk keluar, agar sekembalinya mereka dari rehat, rapat dapat dilanjutkan kembali dengan ide-ide segar.
11. Buat kesimpulan hasil akhir rapat. Mintalah salah satu rekan kerja Anda untuk membuat catatan hasil rapat. Catatan tersebut berupa keputusan yang telah diambil dan ditetapkan, beberapa hal yang telah disetujui, serta beberapa strategi yang patut dijalani. Bagikan salinan catatan tersebut kepada peserta rapat yang hadir.
12. Kembangkan rencana tindak lanjut dan berikan penugasan atas strategi yang telah ditetapkan.
13. Evaluasi hasil rapat. Biasakan untuk mengevaluasi setiap rapat yang telah dijalani. Ini penting agar Anda bisa mencari tahu letak kekurangan rapat tersebut dan dapat memperbaikinya di kemudian hari.
• CARA EFEKTIF MENGGUNAKAN E-MAIL:
1) Yakinkah bahwa e-mail merupakan media yang tepat untuk berkomunikasi
2) Yakinkan anda mengirim e-mail yang tepat pada orang yang tepat pula
3) Gunakan judul yang “berarti”
4) Batasi isi e-mail hanya pada satu subyek, dan buat sejelas dan seringkas mungkin
5) Batasi jumlah dan ukuran attachments
6) Hapus e-mail yg tidak anda butuhkan dan jangan buka jika anda ragu asal e-mail tsb
7) Responi e-mail secepatnya
8) Pelajari menggunakan fitur-fitur penting
I. Penggunaan template pada Project Communications Using
• Using Templates for Project Communications
1) Kebanyakan orang teknis enggan meminta pertolongan .
2) Menggunakan template dalam berkomunikasi dapat membuat penggunaan waktu dan uang menjadi lebih efisien.
3) Organisasi dapat membuat templatenya sendiri atau meniru dari orang lain.
J. Penggunaan software dalam mendukung Project Communications.
• Menggunakan Software untuk Membantu Proyek Komunikasi
1) Ada banyak perangkat lunak untuk membantu dalam proyek komunikasi.
2) Hari ini lebih dari 37 persen orang berkomunikasi atau bekerja jarak jauh sedikitnya memerlukan paruh waktu.
3) Perangkat lunak manajemen proyek mencakup kemampuan baru untuk meningkatkan komunikasi Virtual.
4) Proyek tahun 2002 meliputi fitur edisi usaha untuk manajemen portofolio, manajemen sumber daya, dan kerjasama.